5 Macam Teori Belajar Yang Harus Diketahui Seorang Guru
Beberapa teori belajar yang harus dikuasai oleh pendidik yakni teori belajar behavioristik, kognitifisme, konstruktivistik, humanistik, dan teori sibernetik. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Teori Belajar Behavioristik
Teori Belajar Behavioristik adalah teori yang mengkaji perilaku dalam proses pembelajaran karena analisis yang dilakukan adalah perilaku yang tampak, terukur, terdeskripsikan, dan dapat diprediksi. Belajar adalah usaha untuk mengubah tingkah laku manusia yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan. Aktivisme bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku peserta didik dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Aktivis melihat belajar sebagai perubahan perilaku sebagai hasil interaksi antara rangsangan dan tanggapan. Siswa dianggap telah belajar bila dapat menunjukkan perubahan tingkah laku. Misalnya, jika Anda dapat menunjukkan kemampuan membaca Anda dengan baik, Anda dapat berbicara tentang siswa yang dapat membaca.
2. Teori Belajar Kognitif
Teori Belajar Kognitif adalah suatu pendekatan pembelajaran yang lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar. Teori belajar kognitif sering disebut sebagai model perseptual. Teori ini mengandaikan bahwa perilaku manusia ditentukan oleh pengenalan dan pemahaman situasi yang berkaitan dengan tujuan belajar.
Dari sudut pandang teori ini, beberapa situasi berhubungan dengan konteks situasi secara keseluruhan. Tindakan membagi atau membagi topik menjadi komponen-komponen yang lebih kecil dan mempelajarinya secara terpisah mengarah pada fakta bahwa isi materi kehilangan maknanya.
Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teoritis ini dianggap sebagai proses internalisasi memori, memori, pemrosesan informasi, emosi, dan aspek psikologis lainnya. Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan ini melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.
3. Teori Belajar Konstruktivis
Dalam Teori Belajar Konstruktivis, proses belajar adalah proses pembentukan pengetahuan (konstruksi) oleh siswa itu sendiri. Pengetahuan ada dalam pengetahuan. Artinya proses pembentukan pengetahuan dilakukan oleh siswa itu sendiri. Siswa perlu proaktif dalam berpikir, merumuskan konsep, dan memahami apa yang dipelajari selama kegiatan belajarnya. Terwujudnya gejala belajar ditentukan oleh niat belajar siswa itu sendiri. Peran guru dalam teori pembelajaran konstruktivis adalah untuk memfasilitasi kelancaran proses pembangunan pengetahuan oleh siswa. Guru tidak memberi tahu dia apa yang sudah dia ketahui,
4. Teori Belajar Humanistik
Teori Belajar Humanistik merupakan salah satu teori belajar yang sangat penting dan perlu dipahami oleh guru. Hal ini untuk mencapai pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan tuntutan pendidikan di abad 21. Human research sendiri berasal dari kata “human” yang artinya manusia. Dalam arti luas, humanisme dapat digambarkan sebagai upaya memanusiakan manusia melalui proses pembelajaran. Dalam praktiknya, teori kemanusiaan sangat mementingkan apa yang dipelajari, bukan proses pembelajaran itu sendiri. Teori belajar ini merupakan konsep pendidikan untuk membentuk manusia sasaran dan proses pembelajaran dalam bentuk yang paling ideal.
Teori ini beranggapan bahwa semua teori belajar dapat digunakan untuk tujuan memanusiakan manusia, yaitu dengan mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri yang optimal. Teori humanisme juga menganggap faktor motivasi dan pengalaman emosional dalam proses belajar menjadi sangat penting. Tanpa adanya faktor-faktor motivasional tersebut, proses transfer pengetahuan tidak dapat dilakukan secara optimal.
5. Teori pembelajaran sibernetik.
Teori pembelajaran sibernetik adalah teori pembelajaran yang relatif baru terdengar di kalangan pendidik. Teori ini menekankan bahwa belajar dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Guru dan siswa dapat menggunakan teknologi untuk melakukan proses pembelajaran jarak jauh.
Belum ada Komentar untuk "5 Macam Teori Belajar Yang Harus Diketahui Seorang Guru"
Posting Komentar