Belajar Menurut Pandangan Kognitif - infosarjana/ Belajar Menurut Pandangan Kognitif - infosarjana

Belajar Menurut Pandangan Kognitif

A. PENGERTIAN BELAJAR 

Belajar menurut pandangan kognitif adalah suatu proses perubahan dalam struktur mental seseorang yang menciptakan kapasitas(creates the capacity) untuk memeragakan berbagai perilaku. Kata Creates the capacity disini, dalam pandangan kognitif, maksudnya bahwa belajar dapat terjadi tanpa selalu diikuti dengan perubahan tingkah-laku (yang kelihatan); dan bukti tentang perubahan dalam struktur mental tersebut tentunya bisa ditunjukkan kelak. Sementara kata struktur mental menunjukkan bahwa skema berpikir," bertambahnya pengetahuan, klasifikasi pengetahuan atau semacamnya, termasuk belief, ekspektasi ---bisa berubah karena adanya pengalaman baru.

Kognisi adalah penggunaan proses-proses (eg. Attention, perception, rehearsal, retrieval, encoding) oleh pebelajar. Kognitif melihat pebelajar sebagai individu yang aktif sebaliknya behavioristik melihat pebelajar sebagai individu pasif yang dipengaruhi oleh lingkungan.
Belajar Menurut Pandangan Kognitif

B. PRINSIP-PRINSIP TEORI BELAJAR KOGNITIF 

Teori-teori belajar kognitif menjelaskan belajar dengan fokus pada perubahan-perubahan dalam proses mental dan dalam struktur mental yang terjadi sebagai akibat adanya usaha manusia untuk memahami dunianya. Teori-teori belajar ini digunakan untuk menjelaskan berbagai hal mulai dari hal-hal yang sederhana berupa mengingat nomor telepon sampai ke hal-hal yang kompleks berupa menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah yang sulit. Berikut prinsip-prinsip dasar dari teori-teori belajar kognitif (Eggen & Kauchak, 2004) adalah:

Baca Juga:
  1. Pebelajar adalah pribadi yang AKTIF. Di sini pebelajar aktif dalam usahanya untuk memahami bagaimana dunia berjalan. Dalam hal ini pebelajar bukanlah orang yang hanya merespon terhadap konsekuensi, tetapi orang yang aktif mencari informasi untuk menjawab pertanyaan yang membantunya meningkatkan pemahamannya. Tidak jarang dia harus memodifikasi pemahamannya berdasarkan pengetahuan baru yang diperolehnya. Selanjutnya, tidak jarang juga, selaras dengan meningkatnya pemahamannya, dia akhirnya merubah tingkah-laku sebelumnya dalam merespon lingkungan. 
  2. Pemahaman bergantung pada apa yang telah diketahui. Bagaimana individu melihat dunia sekitarya dilakukan berdasarkan pemahaman yang dia miliki dan percayai. Pada anak-anak sekalipun telah dijelaskan bahwa bumi ini berbentuk bulat namun tidak jarang mereka tetap percaya bahwa bumi ini datar sebab pemahaman mereka, tidak mungkin manusia berjalan di atas bola (bumi yang berbentuk bulat) tanpa terjatuh, apalagi jalan dengan santai. Karena itu, tidaklah mengherankan bila ada orang-orang yang sulit menerima penjelasan akan sesuatu karena keterbatasan pemahaman yang dimilikinya. Akibatnya orang tersebut sulit untuk meningkatkan pemahamannya. '
  3. Pebelajar adalah individu yang mengkonstruk (membangun atau menyusun) pemahamannya dan bukannya individu yang sekedar merekam pemahaman yang sudah ada. Pebelajar tidak sama dengan alat perekam yang merekam apa yang ditangkapnya sebagaimana adanya, tetapi pebelajar lebih pada menggunakan pengetahuan sebelumnya untuk membangun pemahaman baru berdasarkan apa yang dia dengar atau lihat atau rasakan. Dalam membangun pemahaman barunya, pebelajar mungkin perlu memodifikasi pengetahuan sebelumnya atau hanya meningkatkan atau memperkaya pengetahuan yang telah ada sebelumnya. 
  4. Belajar adalah suatu perubahan dalam struktur mental seseorang. Dalam usaha membangun pemahamannya, pebelajar perlu menyesuaikan pengetahuan sebelumnya yang telah dimilikinya dengan pengetahuan baru yang baru saja diterimanya. Tidak jarang apa yang diterimanya merupakan hal yang baru sama sekali dalam khasanah pengetahuannya sehingga mengharuskannya memodifikasi struktur pengetahuannya yang sudah ada sebelumnya. Apakah itu perubahan dalam skema berpikir, harapannya, tujuannya, keyakinannya yang terjadi "dalam kepala” seseorang dalam bentuk peningkatan kapasitas berpikir yang mungkin tidak terlihat saat itu tetapi kelak bisa muncul. 


Anda telah membaca Belajar Menurut Pandangan Kognitif

Belum ada Komentar untuk "Belajar Menurut Pandangan Kognitif"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel